Selasa, 17 Juli 2012

Di GerbangMu

DigerbangMu
aku menangis, tanpa air mata.

SEMESTINYA

yang berlalu dengan indah
dan luka yang indah
dan kegetiran yang indah
dan keheningan

tersenyumlah wahai raga durjana
diantara kemasygulan
sedang ruhmu telah compang-camping
dikoyak suara-suara jiwa, dan.....
gemeletuk kegeraman menampar-nampar wajah jahannam yang terkalahkan nista

kau,hamba yang takut
biarkan saja..
semua berlalu dengan indah
dan bulir tangismu yang meleleh dijemari tasbih yang indah..
untuk kehilangan yang indah
dan luka yang indah
dan keheningan panjang
esok
yang (semestinya ) indah....