Minggu, 18 November 2012
Kamis, 04 Oktober 2012
SAYAP
ini,
memaksa melakukan pembenaran
atas rasa bersalah
mengayun murka
menidurkan prahara
bahkan disetiap percik api yang terpantik
ilusi menjelajahi rimba heningmu
dengan syimfhony tanpa birama
seperti lukisan diatas canvas sutera,
menyapu luka
dan
bahkan
telunjuk Hakim Abadi pun, menjelma sang Maha Bijaksana
taqdir
taqdir
selalu melakukan pembenaran
pembenaran
dan pebenaran
andai saja... sayap itu ada.
memaksa melakukan pembenaran
atas rasa bersalah
mengayun murka
menidurkan prahara
bahkan disetiap percik api yang terpantik
ilusi menjelajahi rimba heningmu
dengan syimfhony tanpa birama
seperti lukisan diatas canvas sutera,
menyapu luka
dan
bahkan
telunjuk Hakim Abadi pun, menjelma sang Maha Bijaksana
taqdir
taqdir
selalu melakukan pembenaran
pembenaran
dan pebenaran
andai saja... sayap itu ada.
Sabtu, 29 September 2012
SANG MALAIKAT ( Buat ayahanda tercinta )
Dan kemudian sesuatu terjadi
menginterpretasikannya dengan nalar setingkat para nabi
sehabis pertarungan sengit nurani...
tanganku tergantung dilangit
memegang kuat menahan geletar ..
berjalan tidak lagi dengan kaki
penglihatanku menembus lapisan waktu
yang silam dan akan terjadi
lalu aku melihat sepasang kaki kecil tertatih..
sebentuk bibir mungil terpatah-patah mencoba mengeja kenangan
seorang bayi, seorang anak, seorang remaja, beranjak dewasa dan lalu dikematangan usia,
yang tetap dipelukan sang malaikat
sang malaikat...
sang penjaga
sang pemilik telaga hati sebening suarga
yang tak kenal lelah
menaburkan selaksa doa
yang tangannya tetap siap memeluk....
sang malaikat ..
yang tercabik-cabik ...
dan terasing saat merindui sang bayi yang melesat pergi
yang tidak ada saat kau butuh dia menguatkanmu
yang hilang..
yang mengombang-ambing kemestian
yang berpihak pada keakuan
yang menikam mu
yang mengalirkan tangis dibatinmu
Sang malaikat itu
......................adalah engkau
dan akulah................ bayi itu.
Ampunkanlah..
menginterpretasikannya dengan nalar setingkat para nabi
sehabis pertarungan sengit nurani...
tanganku tergantung dilangit
memegang kuat menahan geletar ..
berjalan tidak lagi dengan kaki
penglihatanku menembus lapisan waktu
yang silam dan akan terjadi
lalu aku melihat sepasang kaki kecil tertatih..
sebentuk bibir mungil terpatah-patah mencoba mengeja kenangan
seorang bayi, seorang anak, seorang remaja, beranjak dewasa dan lalu dikematangan usia,
yang tetap dipelukan sang malaikat
sang malaikat...
sang penjaga
sang pemilik telaga hati sebening suarga
yang tak kenal lelah
menaburkan selaksa doa
yang tangannya tetap siap memeluk....
sang malaikat ..
yang tercabik-cabik ...
dan terasing saat merindui sang bayi yang melesat pergi
yang tidak ada saat kau butuh dia menguatkanmu
yang hilang..
yang mengombang-ambing kemestian
yang berpihak pada keakuan
yang menikam mu
yang mengalirkan tangis dibatinmu
Sang malaikat itu
......................adalah engkau
dan akulah................ bayi itu.
Ampunkanlah..
Rabu, 19 September 2012
Diagnosa penyakit dari tulang belakang
·
Summary rating: 4Pasien dalam posisi tengkurap, coba raba di sebelah kiri dibawah
scapula (belikat) sampai dengan otot bagian atas pinggang (menggunanakan ibu
jari) apakah ada tonjolan atau tidak, bila ada tonjolan dan ditekan pelan
terasa sakit, hal ini mengindikasikan ada gejala penyakit radang lambung atau
gastric ulser.
Bila ada tonjolan di sebelah kanan bawah scapula (belikat) sampai
otot bagian atas pinggang, hal ini mengindikasikan ada batu empedu atau
penyakit liver.
Apabila diantara otot kiri samping scapula dengan ruas tulang
belakang ada yang tidak merata dan ada tonjolan atau ada benjolan kecil, hal
ini mengindikasikan ada kelainan jantung.
Bila bahu sebelah kiri turun ke bawah, hal ini dapat membengkokan
ruas tulang belakang, sehingga :
Pertama, Sudut antara saluran keluar/outlet dari lambung ke usus
12 jari lebih kecil.
Kedua, Sekresi enzim pencernaanya banyak/ berlebihan
Ketiga, Sakit lambung/ gastric ulcer
Melihat bentuk belikat dari belakang.
pertama, Postur kedua bahu yang menekuk ke
depan, mengindikasikan mudah terserang flu, bronchitis, leher membengkak, dada
terasa tertekan dan aktifitas paru-paru terbatas.
keDua, Postur kedua bahu menekuk ke belakang,
hal ini mengindikasikan liver dan pankreas mudah terjadi perubahan patologis.
keTiga, Sebelah kanan normal, sebelah kiri
menekuk ke depan, hal ini mengindikasikan bagian dada dan jantung tertekan,
kemungkinan terserang jantung, bagi yang hipertensi mudah terjadi komplikasi
jantung, bagi yang osteoporosis mudah terserang komplikasi panyakit katup
jantung.
keEmpat, Sebelah kiri normal, sebelah kanan
menekuk ke depan, hal ini mengindikasikan paru- paru kanan tertekan, mudah
terserang penyakit bagian dada.
keLima, Sebelah kanan normal, sebelah kiri
menekuk ke belakang, hal ini mengindikasikan postur tubuh bagian bawah mudah
berkeringat dan mempengaruhi susunan syaraf autonomik.
keEnam, Sebelah kiri normal, sebelah kanan
menekuk ke belakang, hal ini mengindikasikan bagian tubuh atas mudah
berkeringat.
Sumber:http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2219105-diagnosa-penyakit-dari-tulang-belakang/#ixzz26y3l8WxN
SEPERTI DIMAKAN WAKTU
Seperti dimakan waktu
seperti lukisan kehilangan warna
seperti nyanyian tanpa rythma
seperti gunung berkabut
seperti laut tak berombak
seperti hilang
seperti hilang
seperti hilang
seperti bait tak terjemahkan
seperti ku
seperti kekakuan
seperti kejemuan
seperti kemestian
seperti kewajaran
seperti keinginan pulang,
pulang...
seperti selimut kapas
seperti lilin yang meleleh
seperti puncak keterpaksaan, ketakutan dan keputusasaan.
seperti lukisan kehilangan warna
seperti nyanyian tanpa rythma
seperti gunung berkabut
seperti laut tak berombak
seperti hilang
seperti hilang
seperti hilang
seperti bait tak terjemahkan
seperti ku
seperti kekakuan
seperti kejemuan
seperti kemestian
seperti kewajaran
seperti keinginan pulang,
pulang...
seperti selimut kapas
seperti lilin yang meleleh
seperti puncak keterpaksaan, ketakutan dan keputusasaan.
Selasa, 18 September 2012
MEMBATU
ada yang terurai,
ada yang tersimpul,
pada saat bersamaan..
demikianlah hidup
demikianlah Allah mengatur
dan kebesaran hati menjadi taruhannya
tak ada tangis
tak ada apapun
segalanya menjadi datar dan biasa
demikianlah di penghabisan
demikianlah Allah memberi kekuatan
dan waktu menjadi tempaan
ada yang tersimpul,
pada saat bersamaan..
demikianlah hidup
demikianlah Allah mengatur
dan kebesaran hati menjadi taruhannya
tak ada tangis
tak ada apapun
segalanya menjadi datar dan biasa
Add caption |
demikianlah di penghabisan
demikianlah Allah memberi kekuatan
dan waktu menjadi tempaan
Senin, 17 September 2012
Sabtu, 01 September 2012
BULAN HITAM
Semacam semedi
Menyatukan kegamangan
Dalam ciuman nelangsa
Dan jantung menjadi pelepah rasa
Degupnya menggelepar tanpa irama
Hamba - hamba yg terdiam
Keperihan yang terekam
Sedang langkah terlanjur terenda
Mengingkari kemusykilan
Lalu Kini
Semua meruncing di pucuk mimpi
Antara keletihan dan ketakrelaan melepas pelukan waktu
Nyeri mencabik
Dan ketakpastian menjadi belati
membentuk seringai penjaga api
dan Dia yang menatap tajam pada pengabdian yang terkoyaki.
Menyatukan kegamangan
Dalam ciuman nelangsa
Dan jantung menjadi pelepah rasa
Degupnya menggelepar tanpa irama
Hamba - hamba yg terdiam
Keperihan yang terekam
Sedang langkah terlanjur terenda
Mengingkari kemusykilan
Lalu Kini
Semua meruncing di pucuk mimpi
Antara keletihan dan ketakrelaan melepas pelukan waktu
Nyeri mencabik
Dan ketakpastian menjadi belati
membentuk seringai penjaga api
dan Dia yang menatap tajam pada pengabdian yang terkoyaki.
Selasa, 17 Juli 2012
SEMESTINYA
yang berlalu dengan indah
dan luka yang indah
dan kegetiran yang indah
dan keheningan
tersenyumlah wahai raga durjana
diantara kemasygulan
sedang ruhmu telah compang-camping
dikoyak suara-suara jiwa, dan.....
gemeletuk kegeraman menampar-nampar wajah jahannam yang terkalahkan nista
kau,hamba yang takut
biarkan saja..
semua berlalu dengan indah
dan bulir tangismu yang meleleh dijemari tasbih yang indah..
untuk kehilangan yang indah
dan luka yang indah
dan keheningan panjang
esok
yang (semestinya ) indah....
dan luka yang indah
dan kegetiran yang indah
dan keheningan
tersenyumlah wahai raga durjana
diantara kemasygulan
sedang ruhmu telah compang-camping
dikoyak suara-suara jiwa, dan.....
gemeletuk kegeraman menampar-nampar wajah jahannam yang terkalahkan nista
kau,hamba yang takut
biarkan saja..
semua berlalu dengan indah
dan bulir tangismu yang meleleh dijemari tasbih yang indah..
untuk kehilangan yang indah
dan keheningan panjang
esok
yang (semestinya ) indah....
Minggu, 12 Februari 2012
SKETSA NOKTAH
akhirnya semakin tahu...
dan memastikan untuk perlahan menutup pintu
karena tak ku temukan mimpi itu
hanya kebisingan,hingarbingar
aku dan yang kumiliki
dan disanapun
laksana alam dalam imajinasi yang tak mungkin tergoreskan lewat pena yang terbelah sejak tulisan pertama
meski dengan kengerian,
dengan rasa takut,
dengan ruh yang menguap
aku ingin bicara
sedalam palung kenangan, yang parau
lalu meminjam airmata pada kantung kediaman yang siap mengalirkan duka
di malam yang terbiasa
mencumbui jarum waktu hingga terhitung angka-angka
.. pusaran gulita
dan salju-salju yang menghinggapi jiwa.
selamat bersiap, duhai jiwa...
dan memastikan untuk perlahan menutup pintu
karena tak ku temukan mimpi itu
hanya kebisingan,hingarbingar
aku dan yang kumiliki
dan disanapun
laksana alam dalam imajinasi yang tak mungkin tergoreskan lewat pena yang terbelah sejak tulisan pertama
meski dengan kengerian,
dengan rasa takut,
dengan ruh yang menguap
aku ingin bicara
sedalam palung kenangan, yang parau
lalu meminjam airmata pada kantung kediaman yang siap mengalirkan duka
di malam yang terbiasa
mencumbui jarum waktu hingga terhitung angka-angka
.. pusaran gulita
dan salju-salju yang menghinggapi jiwa.
selamat bersiap, duhai jiwa...
Rabu, 08 Februari 2012
MENJADI SEMUA
aku mereguknya, wewangian menyungsum ..
saat temukan telaga , jernihnya memantul disetiap isak yang tertahankan
memaksaku kembali dan kembali
melukis matahari
dengan sekuncup mawar
melabuhkan duka
mengganti tangis dengan tawa
berbagi kekuatan, atas kesendirian dan keterasingan yang nyaris serupa
menyatukan masa yang berbeda
disinilah aku,menjadi semua.
saat temukan telaga , jernihnya memantul disetiap isak yang tertahankan
memaksaku kembali dan kembali
melukis matahari
dengan sekuncup mawar
melabuhkan duka
mengganti tangis dengan tawa
berbagi kekuatan, atas kesendirian dan keterasingan yang nyaris serupa
menyatukan masa yang berbeda
Atas-Mu
hidup adalah pilihan
dan inilah jalan itu, dengan segala resikonya
seperti semua yang alami, harus dilalui...
dan inilah hidup itu
dengan segala akibat atas pilihan yang telah diambil
seperti mimpi yang membeban,berujungsamar, menggalau
membangunkan keniscayaan, kebenaran Sang-Illah....
dan keinginan untuk beranjak
dari kebisuan kelabu.
dan inilah jalan itu, dengan segala resikonya
seperti semua yang alami, harus dilalui...
dan inilah hidup itu
dengan segala akibat atas pilihan yang telah diambil
seperti mimpi yang membeban,berujungsamar, menggalau
membangunkan keniscayaan, kebenaran Sang-Illah....
dan keinginan untuk beranjak
dari kebisuan kelabu.
Sabtu, 28 Januari 2012
CELANA JEANS SEGEDE ALLAH
Suatu hari saya mengajak anak-anak shoping di Botani square , waktu itu baru beberapa hari mall di kota Hujan Bogor ini menyelenggarakan grand opening.tiba-tiba anakku " Sulthan Nawal Muhammad Syauqi " yang baru berumur 6 tahun ( satu diantara anak kembarku yang biasa dipanggil kakak ), menunjuk dengan heran ke arah manekin yang berbalut celana jeans ukuran raksasa yang tergantung ditengah - tengah area belanja, dan tanpa sadar dia berteriak kepada adiknya," ...wow... adik liaattt.... ada celana segede Allah.....!!!!" sontak semua orang yang mendengar di area belanja itu pada tertawa, dan reaksi si kakak... tetep aja melongo takjub kearah celana jeans raksasa tsb dengan wajah tanpa dosanya.
Jumat, 20 Januari 2012
MIMPI BURUK
Malam begitu panjang,
Dalam galau tak tak terma’nakan..
Ada nyanyian burung kematian, parau…,melengking dan berkeputusasaan
Dalam dada yang bersidekap, menunggu sesuatu yang tak harus ditunggu, dan menghitung jalanan berkelok
Dibawah telapak yang melelah.
Berkilas-kilas keinginan pulang,rintihan yang samar, kecaman yang pasrah, suara-suara yang menghantam dinding rahasia purna
Merongga menjadi lapisan mimpi-mimpi buruk..
Dipenghabisan hari.
Minggu, 01 Januari 2012
Biarkan menetes, dan mengalir...
Perjalanan luar biasa
tahun berganti
dan hari-hari masih berakrab hati
akhirnya kita,
tiada lagi yang ditunggu
karena semuanya telah mengalir pada taqdir, yang tak lagi berjarak
dan doa yang tlah terjawab
saat kita menterjemahkannya dengan iklas
Subhana ma kholaqta hadza bathila...
(Selamat tahun baru.. 1433M/2012 M
barokallah...)
tahun berganti
dan hari-hari masih berakrab hati
akhirnya kita,
tiada lagi yang ditunggu
karena semuanya telah mengalir pada taqdir, yang tak lagi berjarak
dan doa yang tlah terjawab
saat kita menterjemahkannya dengan iklas
Subhana ma kholaqta hadza bathila...
(Selamat tahun baru.. 1433M/2012 M
barokallah...)
Langganan:
Postingan (Atom)