Malam begitu panjang,
Dalam galau tak tak terma’nakan..
Ada nyanyian burung kematian, parau…,melengking dan berkeputusasaan
Dalam dada yang bersidekap, menunggu sesuatu yang tak harus ditunggu, dan menghitung jalanan berkelok
Dibawah telapak yang melelah.
Berkilas-kilas keinginan pulang,rintihan yang samar, kecaman yang pasrah, suara-suara yang menghantam dinding rahasia purna
Merongga menjadi lapisan mimpi-mimpi buruk..
Dipenghabisan hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar